Kelinci dan Monyet Oleh: Rizky

Di tengah sebuah hutan hiduplah Monyet dan Kelinci. Dikarenakan persediaan pisang di hutan semakin menipis, Monyet mengajak Kelinci menanam pohon pisang. Mereka pun mulai menanam pohon pisang bersama. Namun setelah menanam, Kelinci tidak mau mengurus pohon pisangnya. Sebaliknya, Monyet merawat dengan baik pohon pisangnya. Hingga setelah beberapa waktu kemudian, hasil pohon pisang Monyet sehat dan subur. Sedangkan, hasil pohon pisangnya Kelinci tidak subur, tidak sehat dan pohon pisangnya mati.

Setelah Kelinci tahu jika pohon pisangnya mati, Kelinci pun merusak pohon pisangnya Monyet dan mengambil pisang si Monyet. Pada keesokan harinya, Monyet berjalan ke kebun pisang. Sesampainya disana, Monyet pun terkejut. Monyet berkata “loh pohon pisangku kok rusak?” Monyet pun bertanya-tanya. “Kelinci kamu yang merusak pohon pisangku ya?” imbuh Monyet.

Kelinci pun menjawab “aku minta maaf aku tidak sengaja”. Dengan besar hati, monyet menjawab “Tidak apa-apa, tapi lain kali jangan merusak tanaman orang ya”

Seperti tidak ada masalah yang terjadi, mereka berbincang santai. “Kenapa pohon pisangmu?” Kelinci  berpura-pura seakan tidak tahu. “Aku jarang merawat ini” jawab Monyet. Tanpa berselang waktu lama, Monyet izin pulang.

Dalam perjalanannya, Monyet dihalang oleh preman. “Kamu dari mana anak kecil?” ujar si Preman”. “Aku dari tempat temanku, Om.” Preman berkata “Kamu punya uang berapa anak kecil?”. Dengan pertanyaan yang tiba-tiba, Monyet dengan jujur menjawab bahwa Ia tidak punya uang sama sekali, dan si Preman tidak percaya. Sehingga, si Preman memaksa untuk menggeledah paksa isi dari tas Monyet. Nasib baik berlabuh kepada si Monyet. Atas ketida punyaan uang, Monyet berhasil lolos dari cengkraman si Preman.