Tantangan Lomba Melipat Baju di Classmeeting SMP Miosi
Meja panjang berjajar. Di atasnya ada tumpukan baju yang berantakan. Tiap siswa berdiri di depan meja tersebut. Mereka berlomba melipat satu per satu baju.
Di classmeeting SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi), melipat baju jadi mata lomba. Acara ini kolaborasi dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”, Selasa (17/12/2024).
Wajah antusias para siswa tampak di teras SMP Miosi saat menyambut perlombaan ini. Ada 18 tim perwakilan kelas yang mengikuti. Setiap kelas mendelegasikan dua tim.
Mereka harus melewati babak penyisihan. Ada tiga tim dalam tiap babak penyisihan. Alhasil, ada enam tim yang mengikuti final dan pada akhirnya terpilih tiga juara.
Koordinator lomba melipat baju Annisa Arroisi, S.Si. menjelaskan peraturan dan kriteria penilaiannya. “Peraturannya, setiap tim terdiri dari lima siswa. Mereka bergantian melipat baju,” terangnya.
Ada tiga jenis baju yang wajib mereka lipat. Yakni kaos, kemeja, jubah atau gamis. “Mereka harus membawa sendiri baju-bajunya dengan kontrol dari tim juri,” terangnya.
Dia menambahkan, lomba tidak terpisah antara laki-laki dan perempuan. Waktu babak penyisihan lima menit untuk melipat sepuluh baju. Adapun waktu final tujuh menit untuk lima belas baju.
Kriteria Penilaian
Kriteria penilaiannya, kerapian kelipatan, jumlah baju yang terlipat, dan waktu. Kerapian kelipatan menjadi prosentase tertinggi dalam penilaian.
“Jadi anak-anak tidak asal untuk melipat bajunya. Tidak sekadar cepat-cepatan, tapi juga sangat memperhatikan kerapian,” ujarnya.
Guru IPA tersebut menjelaskan tantangan yang anak didiknya hadapi ketika mengikuti lomba ini. “Para peserta sepertinya kesulitan ketika melipat gamis, jubah, atau kemeja lengan panjang. Kadang tidak presisi. Kadangkala mereka melipat sambil menyenggol baju yang sudah dilipat teman-temannya,” jelasnya.
Annisa menjelaskan tujuan perlombaan ini untuk memberi tantangan melipat baju. “Sepertinya sederhana tapi nyatanya kalau tidak terbiasa juga kesulitan. Selain itu, keterampilan melipat baju tidak sekadar dimiliki oleh perempuan. Laki-laki juga harus bisa,” imbuhnya.
Dia berharap, lomba ini bisa melatih kerjasama tim, keahlian melipat, dan bisa terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Meidina Ayu Prameswari, salah satu siswa VII C menyampaikan kesannya. “Seru tapi susah. Susah karena saya belum terbiasa melipat baju. Jadi sebelum lomba saya dan teman-teman berlatih terlebih dahulu agar terbiasa,” ujarnya. (#)
Jurnalis Mahyuddin Syaifulloh Penyunting Sayyidah Nuriyah
https://tagar.co/tantangan-lomba-melipat-baju-di-classmeeting-smp-miosi/
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Kurikulum Antre di SMP Miosi: Pelajaran Hidup bagi Gen Z dan Alpha
ika ada yang bisa menguji kesabaran Generasi (Gen) Z dan Gen Alpha, bukanlah koneksi internet yang lemot, tapi antre untuk makan dan mandi.Di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo , atau lebih d
Gemilang di Panggung Talent Show Miosi: Tari Nusantara hingga Band Memukau Penonton
Tari Nusantara hingga band meramaikan Talent Show SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) yang bertema “Muda Berani, Produktif dalam Karya” di aula Miosi, Sabtu (11/1
Praktik Pemuaian, Siswa Kelas VII Miosi Gunakan Alat Musschenbroek
Miosi—Praktik pemuaian pada zat padat, Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) menggunakan alat Musschenbroek, Jumat (8/11/24). Guru IPA Miosi Mahyuddin Syaifulloh
Siswa Miosi Buat Produk Bioteknologi, dari Tempe hingga Telur Asin
Miosi—Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) membuat produk bioteknologi konvensional dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kelas IX A melakukan pada Sela
18 Siswa Miosi Ikuti Tasmi’, Syarat Ikuti Munaqosyah dan Imtihan
Miosi—18 Siswa SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) mengikuti kegiatan tasmi’ Juz 1, 3, 29, dan 30 selama tiga hari, di perpustakaan Miosi, Jumat (25/10/24), Kamis (31/10/24
Siswa Miosi Praktik Teks Prosedur dengan Memasak
Miosi—Siswa SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) praktik teks prosedur dengan memasak beberapa makanan, di teras Miosi, Rabu (30/10/2024). Guru Bahasa Indonesia Halida Hanu
Psikolog Bercerita, Berteman Tanpa Menyakiti
Miosi—Psikolog bercerita tentang akibat bullying. Hal tersebut disampaikan pada siswa SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi), di aula Miosi, Jumat (25/10/2024). Psikolog Wahida Nur
Qabillah HW Miosi Partisipasi Jampanal 2024
Miosi—Qabillah Hizbul Wathan (HW) SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) berpartisipasi dalam kegiatan Jambore Pandu Pengenal (Jampanal), di Bumi Perkemahan Puthuk Panggang Welut, N
Guru Miosi Tingkatkan Kompetensi Pembuatan Soal Literasi dan Numerasi
Miosi—Guru SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) mengikuti latihan pembuatan soal literasi dan numerasi oleh Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Noly Shofiyah MPd MSc,
Pesan Pelajar Miosi untuk Indonesia di Malam Puncak Bulan Bahasa
Miosi—Pesan-pesan pelajar SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) untuk Indonesia, terwadahi dalam puncak Bulan Bahasa, mereka mengekspresikannya dalam puisi, bedah cerita, dan lagu,